Chapter 4 : Sebuah Koin Setelah janjiku bersama Wesly, sedikit demi sedikit pandanganku terhadap uang mulai berubah, setiap koin merupakan sesuatu yang berharga. Setiap awal bulan aku tidak segan-segan menitipkan sejumlah uang bulananku yang cukup besar kepada Wesly, tidak diketahui oleh orang tuaku, aku tidak punya alasan untuk meminta lebih dari mereka. Masalah ini dibuat olehku dan hanya bisa diatasi oleh diriku sendiri. Tiga bulan pertama adalah waktu paling menyiksa untukku. Diriku sejak awal bukanlah seseorang yang bisa menabung. Bukan berarti aku tidak pernah mencoba, tentu saja pernah hanya saja tidak pernah berhasil. Dari pagi dimana aku selalu ke sebuah mini market untuk membeli sarapan harus ku tiadakan, karena aku tahu roti dan susu dari mini market tersebut tidaklah murah, membuatku harus memikirkan apa yang harus kumakan saat pagi ha...
Where my story written. Short story, and light novel.