Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Jendela Kebohongan Chapter 4

Chapter 4 : Sebuah Koin             Setelah janjiku bersama Wesly, sedikit demi sedikit pandanganku terhadap uang mulai berubah, setiap koin merupakan sesuatu yang berharga. Setiap awal bulan aku tidak segan-segan menitipkan sejumlah uang bulananku yang cukup besar kepada Wesly, tidak diketahui oleh orang tuaku, aku tidak punya alasan untuk meminta lebih dari mereka. Masalah ini dibuat olehku dan hanya bisa diatasi oleh diriku sendiri.             Tiga bulan pertama adalah waktu paling menyiksa untukku. Diriku sejak awal bukanlah seseorang yang bisa menabung. Bukan berarti aku tidak pernah mencoba, tentu saja pernah hanya saja tidak pernah berhasil. Dari pagi dimana aku selalu ke sebuah mini market untuk membeli sarapan harus ku tiadakan, karena aku tahu roti dan susu dari mini market tersebut tidaklah murah, membuatku harus memikirkan apa yang harus kumakan saat pagi ha...

Jendela Kebohongan Chapter 3

Chapter 3 : Kesempatan Sebuah bunyi yang begitu menyakitkan terdengar di telingaku, sembari diriku terbangun secara perlahan dari tidurku. Sebuah alarm berbunyi yang menandakan sudah jam delapan pagi.             AAAAAAAAAAAAA….. Teriak diriku dalam hati, membenci setiap pagi dimana aku harus bangun pagi hanya untuk kuliah. Padahl sejak diriku SMA, aku selalu berharap saat aku kuliah. Setidaknya aku bisa bangun sedikit lebih lama. Tetapi, kampusku ternyata juga membenciku, menyuruhkan bangun pagi 5 kali dalam seminggu, bahkan di hari sabtu. Diriku dulu mencintai hari sabtu, tapi sekarang aku membencinya.             Lima belas menit telah berlalu, dan diriku masih saja terbaring diatas kasur. Masih mempertanyakan diri, apa aku harus bangun untuk kelas. Aku begitu ngantuk , hampir setiap pagi aku selalu berpikir seperti itu, dan hasil akhirnya selalu sama. Aku bangun de...